Dalam
hidup ini kadang-kadang tanpa sedar atau tidak kita melakukan perkara yang
sia-sia. Misalnya, bermain permainan video hampir sepanjang hari pada hujung
minggu ataupun melayari laman sosial sehingga awal pagi sedangkan waktu itu
merupakan masa untuk beristirahat. Itu belum lagi perbuatan sia-sia seperti
merempit, sembang kosong di kedai kopi, menyebarkan berita palsu ataupun tidur
sepanjang hari seperti pada bulan Ramadan.
Tahukah
anda, dalam bahasa Melayu terdapat banyak peribahasa yang digunakan untuk
menggambarkan perbuatan yang sia-sia? Berikut lima peribahasa yang digunakan
untuk menggambarkan perbuatan yang sia-sia.
ADA
SAMPAN HENDAK BERENANG
Sengaja menyusahkan diri sendiri
HARAPKAN GURUH DI LANGIT, AIR DI TEMPAYAN DICURAHKAN
Melepaskan barang yang dimiliki
demi mengharapkan sesuatu yang belum pasti miliki.
KALAH JADI ABU MENANG JADI
ARANG
Dua pihak yang berkelahi sama-sama
menanggung kerugian.
KUTU
EMBUN
Orang yang suka merayau-rayau
hingga larut malam.
MENCURAHKAN
GARAM KE LAUT
Melakukan pekerjaan yang sia-sia.
Contoh
penggunaan peribahasa dalam ayat:
Norman
telah menceraikan Wilma dengan talak tiga dalam keadaan marah apabila hubungan
sulitnya bersama Erra berjaya dihidu isterinya itu. Namun, malang sungguh nasib
Norman apabila Erra hanya memainkan perasannya dan sengaja berniat meruntuhkan
rumah tangga yang dibina selama lapan tahun itu. Norman menyesal dengan
tindakannya yang seperti ada sampan hendak berenang. Norman cuba menghubungi
Wilma. Malang sekali usahanya seperti mencurahkan garam ke laut. Sudahnya,
Norman hilang arah. Hidup Norman tidak terurus sampaikan menjadi kutu embun.
Itulah pedoman buat Norman, harapkan guruh di langit, air di tempayan
dicurahkan. Natijahnya, yang dikejar tak dapat yang dikendong berciciran.
Begitulah hikayat hidup, orang tamak selalu rugi, bagai anjing dengan
bayang-bayang. Wilma pula langsung tidak menoleh ke belakang. Norman sudah
dipadam terus daripada hidupnya. Buat apa mencipta musuh? Tidak ada gunanya
berkelahi kerana kalah jadi abu menang jadi arang. Tambahan pula, Wilma telah
menerima lamaran Aqasha yang berpangkat Tan Sri yang baru sahaja bergelar duda
kematian isteri. Kata orang, takdir ini ketentuan Tuhan, hidup pula penuh ujian berliku, bumi mana yang tidak ditimpa hujan?
- arang habis besi binasa
- anjing diberi makan nasi takan kenyang
- bagai mencencang air
- bagi hujan jatuh ke pasir
- bagai menghitung bulu kambing
- bagai kambing menanduk bukit
- bagai mengail kucing hanyut
- bakarlah air ambil abunya
- bakar air hendakkan abu
- berkelahi di dalam mimpi
- bagai si kudung pergi berbelut
- bagai si buta pergi bergajah
- didengar ada dipakai tidak
- itik diajar berenang
- laksana layang-layang melawan angin
- laksana mencari sungai yang tiada berhulu
- lempar pancing tiada berumpan
- menohokkan lembing ke semak
- menjual bedil kepada lawan
- menggantang anak ayam
- membandarkan air ke bukit
- menyurat di atas air
- menulis di atas air
- menjaring angin
- menghasta kain sarung
- menanam bumbang
- menaikkan bendar sondai
- pisang ditanam tak berjantung
- seperti membubul jala buruk
- seperti anjing menyalak bukit
- tertanam di biji hampa
- wau melawan angin